Thursday, May 17, 2007

C I N T A

Cobalah mencintai seseorang, bukan sekadar mengharap kamu akan mendapat sesuatu dari dirinya. Cintailah dia karena dia. Bukan sekadar karena bening matanya menenggelamkanmu dalam samudera rasa tak terperikan, apalagi cuma karena bau tubuhnya membangkitkan saraf-saraf birahimu. Tetapi dengan penerimaan pada kompleksitas dan kerumitan dirinya, pada kekurangan dan ketidaksempurnaannya.
Cinta tak harus memiliki...
Cinta tak juga harus bersama...

Begitulah kata orang. Tetapi, betapa nikmatnya, ketika bercinta kita bisa memiliki dan selalu bisa bersama dengan yang kita cintai. Rasa ini, memiliki dan bersama yang dicintai, rasa yang sudah lama ku tinggalkan. Saat itu pemikiranku sampai pada pemahaman yang sangat kupegang teguh.

Kau bukan milikku...
Dan aku bukan milikmu...
Bahkan aku sendiri bukanlah milikku...

Cintailah cinta. Cintai hanya cinta itu saja. Maka saat itu kau tidak akan terluka. Bahkan saat yang kau cintai tidak membalas cintamu atau tidak mencintaimu lagi.

Begitu caraku memandang cinta dan kepemilikan. Lalu aku tersandung pada kejadian yang membuat hati ini miris. Karena saat ini aku begitu ingin memiliki yang kucintai. Ingin selalu bersamanya. Dan itu tidak bisa. Masalahnya bukan pada ketidak-bisaan itu, tetapi pada aku yang kemudian mempertanyakan kepada diri ini tentang pemahaman yang selama ini aku yakini. bukankah orang yang sudah memahami konsep cinta dan kepemilikan seharusnya bisa selalu menerima bahwa cinta tidak sama dengan kepemilikan? Bagiku cinta bukan mengekang tapi membebaskan.

Cinta dan sayang...Dua kata yang suka dibeda-bedakan. Katanya kalau sayang belum tentu cinta, tetapi bila sudah cinta pastilah sayang. ah...orang mulai terpenjara dengan kata. Bagiku sendiri, sayang dan cinta hanya untuk membadakan kadar, intinya sama. Sama-sama untuk menunjukkan adanya rasa Kasih. jadi saat ditanya sayang atau cinta, maka bagiku sama saja.

Sama seperti saat seorang cowok yang naksir kepadaku menanyakan apakah aku cinta kepadanya? aku menjawab "iya, aku cinta", lalu ia bertanya lagi apakah aku cinta juga kepada pasanganku? aku lagi-lagi menjawab "iya, aku cinta". Lalu ia menggugatku. Katanya aku tak bisa mencintai dua orang sekaligus dalam satu waktu. Aku harus memilih. Bagiku apakah saat aku mencintai orang lain maka aku tidak bisa mencintai yang lain? bagiku semua harus dicintai, disayangi, namun dengan kadar yang berbeda-beda mungkin, atau dengan cara yang berbeda-beda pula. karena C I N T A itu universal, maka jangan pernah mengkotak-kotakkannya dalam keinginan-keinginan kita tentang cinta, apa lagi sampai memenjarakan makna cinta itu sendiri.

Cinta juga harus proporsional kukira. Tidak bisa juga saat seseorang mengatakan cinta lalu itu artinya sebuah pengekangan, pengekangan akan cinta...yaitu kepemilikan. Aku sering mengatakan bahwa aku menyayangi mereka (cowok-cowok yang naksir kepadaku). Namun kemudian mereka meminta aku untuk menyayangi atau mencintai hanya mereka saja. Padahal dijiwa ini, mereka sudah punya porsi tersendiri, tempat sendiri-sendiri. Tidak ada satu saling menggantikan satu dengan yang lain. Yang ada hanya itu, perbedaan kadar. Bahwa si A ada didalam jiwaku, si B juga ada disana, Si C-Z ada juga disana. Tidak ada yang saling menggantikan, hanya saja pada saat aku melakukan hubungan yang lebih dalam dengan si C, mungkin kadarnya akan berbeda dengan si A, B atau Z, tapi aku masih sayang kepada mereka. Jadi tak salah bila ditanya apakah aku sayang/cinta kepada mereka? aku akan menjawab "YA"

Cinta harus berkorban...

Pecinta sejati tidak pernah mengorbankan apapun. Karena apapun yang dilakukan pecinta untuk yang dicintainya semua berdasarkan cinta. Dan apapun yang dilakukan demi cinta bukanlah suatu pengorbanan, melainkan suatu kesenangan dan kebahagian. Bila sudah cinta maka tak ada kata pengorbanan disana, yang ada hanya kesenangan, kerelaan, kebahagian.

Saat ini banyak orang yang terluka dengan cinta mereka. Bila dipikir-pikir, saat rasa itu masih ada sebenarnya mereka belum benar-benar cinta. Mereka hanya mencintai keinginan-keinginan terhadap yang dicinta. Maka pada saat yang dicinta tak sesuai dengan keinginan mereka, mereka kecewa, sedih dan terluka. Namun bila cinta itu hanya mencintai cinta itu sendiri, maka apapun yang terjadi terhadap yang dicintai, cinta itu tetap bersemi dihati dan jiwa.

Aku pernah menanyakan kepada seseorang, saat aku rasa seseorang itu telah banyak melakukan yang bagi sebagian orang di sebut pengorbanan. Yang kutanyakan adalah apakah dia merasa terbebani dengan hal-hal yang bila orang lain mungkin tidak mungkin mau melakukannya? dan itu dia lakukan untuk orang lain. Orang ini hanya menjawab kalau seseorang sudah mencintai sesuatu, maka apapun yang dilakukannya berdasarkan cinta bukan keterpaksaan yang membebani. Dan yang mebuat aku salut adalah dia mengatakan tidak akan menyesal saat yang dicintainya meninggalkannya.
Karena cinta itu proses. Saat kita melakukan sesuatu untuk yang dicintai, "saat-saat" itulah kita menikmatinya. Nikmati prosesnya, jangan hasilnya. Karena hasil bukan milik kita.

Cinta Ilahi

Berbeda dengan mencintai makhluk, cinta kepada Tuhan memberikan segalanya kepada kita. Selain cinta dan rasa rindu yang selalu menggelora, kita juga bisa memilikiNya. Dan sekaligus, bisa selalu bersamaNya. Kurang apa lagi!?!

Aku mulai bisa mencintaMu hanya dengan cinta itu. Tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi pada diri ini. Aku bisa tersenyum saat harus berpisah dengan orang yang ku cintai, bisa tetap tertawa disaat lagi tidak punya uang, sakit, dikecewakan, etc...bahkan aku bisa menggugatMu untuk hal-hal yang tidak aku pahami mengapa Kau adakan hal tersebut, semua karena ada Engkau. Aku mencintaiMu dan aku mencintai apapun perlakukanMu kepadaku. Karena bersamaMu aku bisa tenang dan bahagia, Kaulah yang menemani tidur malamku, aktifitas kerjaku, teman diskusi saat aku merasa terpuruk dikehidupan ini.

"Ta..." begitu aku memanggil Mu
"aku lagi binggung niy..."
"yuk duduk disampingku..."

Itu saat aku begitu kangen dan ingin curhat kepadaMu. Dan kita mulai berbicara dengan bahasa kita. Ya...bahasa yang hanya kita yang mengerti. Hanya Kau dan aku.

"Taaaaaaa...."
"hi...aku kangen"
"kita nge-date yuk malam ini..."

Date bersamaMu bagiku adalah saat kita bisa saling ngobrol dan Kau menjawab pertanyaan-pertanyaanku, diselingi cumbu itu.

Terima kasih Ta...