Saturday, June 30, 2007

Binggung

Melewati hari bersamamu adalah saat-saat yang berarti untukku. Kesedihan itu, derita itu, semua seakan sirna dengan kehadiranmu. Ribuan Mil kulalui untuk berjumpa denganmu, agar dapat membaca sedikit tentang dirimu. Namun sampai detik ini hanya sedikit yang kuketahui tentangkau.

Dari Bandara Sultan Iskandar Muda di Aceh hingga Soekarno-Hatta di jakarta. Dari terminal KA di Gambir hingga terminal KA express di Bogor. Dari terminal KA Tanah Abang hingga stasiun Solo Balapan. Dari Tawangmangu terus naik ke Cemoro Kandang. Terus ku berjalan untuk dapat menemuimu.

Aneka wajahmu kulihat di halte busway koridor IV yang sejuk hingga di dalam kopaja yang penggap itu. Dalam bajaj yang kumuh sampai taksi yang mewah itu. Dari nyamannya kamar dengan pelayanan lengkap serta tempat tidur yang empuk hingga apeknya kamar yang sempit dan kotor serta tidur hanya beralaskan selembar tikar pandan. Wajah yang sangat membingungkanku. Kucoba pahami tapi aku tetap tak mengerti. Tidak mengerti mengapa semua ini bisa terjadi.

Ta...begitu biasa kau kusapa. Tolong beri sedikit kisi-kisi tentang dirimu padaku. Agar aku bisa lebih memahamimu. Apa kau tak bisa mendengar suaraku bila terdengar bimbang saat memanggilmu?
Kini aku bertambah binggung dengan rasa yang bercampur baur dihati dan jiwaku terhadapmu.
Rasa yang tidak kumengerti. Dan sulit...sangat sulit kupahami.